“Terapi ikan” dipercaya dapat menghaluskan kulit dan menyembuhkan penyakit kulit. Ikan yang digunakan dalam terapi ini umumnya adalah ikan garantuka. Kebiasaan ikan garantuka yang gemar mengkonsumsi kulit mati, parasit dan kuman yang menempel di sekujur kulit tubuh akan membuka pori-pori kulit yang mati sehingga bisa menghilangkan berbagai penyakit kulit.
Setelah terapi, kulit akan halus dan bersih, kulit-kulit baru akan segera tumbuh mengganti kulit yang mati.
Di bawah ini terdapat foto yang memperlihatkan beberapa orang China sedang melakukan “terapi ikan” di suatu kolam ikan di resort “Sanya Pearl River Nantian Hotspring Resort” di pulau Hainan, China.
Terapi ikan telah ada pula di Indonesia. Terapi ikan pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh The Water Foot Reflexology di Grand Wijaya, Kebayoran Baru, yang beroperasi sejak pertengahan 2008. Disusul Delta Spa & Health di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Terapi ikan juga jadi andalan Ekowisata Taman Air Tlatar (Etasia) di Boyolali, Jawa Tengah.
Tempat pertama dan kedua sama-sama menggunakan ikan garantuka, asal Turki. Sedangkan di Etasia memanfaatkan ikan cetul atau deduk, yang nama Latinnya adalah rasbora caudimeculata.
Dekat Blok M, Jakarta Selatan, di tempat pusat relaksasi yang bernama “Wellness Therapy”, juga menawarkan terapi ikan.
Konsep yang ditawarkan Wellness Therapy merupakan modifikasi dari kebiasaan di Turki dan China yang dilakukan dengan merendam seluruh tubuh di bak air di dalam kolam ikan, dan tinggal kepala yang muncul di permukaan. Setelah itu, pasien biasanya merendam mukanya agar dipatuk ikan selama beberapa menit atau pake masker snorkeling untuk bantuan bernafas.
Tidak cukup kaki, setelah itu tangan hingga ke siku dicelupkan pula untuk mendapatkan khasiat patukan ikan. Awalnya terasa geli lalu berganti sensasi pijatan ala ikan garantuka.
Lamanya terapi tidak boleh lebih dari 30 menit, karena kulit bisa terluka jika terlalu lama berendam.
sumber : Topik Warna Warni