Surabaya, beritasurabaya.net - Indonesia peringkat ketiga sebagai eksportir ikan hias. Nilai pangsa pasarnya mencapai 7,5 persen. Ini berdasarkan data Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Menurut Ketua Dewan Ikan Hias Indonesia, Suseno, Jumat (23/9/2011), posisi Indonesia di bawah Singapura dan Malaysia yang masing-masing berturut-turut sebesar 22,5 persen dan 11 persen. Ekspor ikan hias Indonesia pada tahun 2010 telah mencapai US$ 12 juta atau naik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$ 10 juta.
Pada tahun 2011 ini, kata Suseno, target produksi untuk ikan hias sebesar 3 miliar ekor dan mengalami peningkatan terus hingga 8 miliar ekor pada tahun 2014. Target produksi ikan hias yang cukup besar ini dilandasi atas potensi sumber daya ikan hias Indonesia, dengan 400 spesies ikan air tawar dari 1.100 spesies yang ada di dunia berada di perairan Indonesia atau sebesar 40 persen.
Selain itu, jumlah ikan hias air laut yang berjumlah 650 spesies atau sebesar 30 persen sedangkan yang baru diperdagangkan sekitar 200 spesies. Sebagai ilustrasi, produksi ikan koi di Kabupaten Blitar mencapai 40 juta ekor per tahun, dengan luas lahan budidaya khusus ikan koi seluas 200 hektar.
''Blitar memiliki sentra budidaya ikan koi di Kecamatan Legok. Kedepan, kawasan ini akan diusulkan menjadi kawasan Minapolitan Ikan Hias Koi berada di Desa Kemloko, Desa Penataran, dan Kelurahan Legok. Ketiga lokasi ini terdapat sekitar 20 hektar lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan budidaya ikan koi, dimana areal/kawasan ini diusahakan oleh masyarakat pembudidaya secara tradisional. Selain itu, tidak jauh dari kawasan tersebut telah dibangun Sub Raiser Ikan Hias,''paparnya.
Pengembangan ikan hias di Indonesia, diakui Suseno, belum maksimal, oleh karenanya beberapa strategi pemerintah untuk pencapaian sasaran produksi ikan hias tahun 2011-2014, adalah penyediaan data statistik produksi ikan hias di Indonesia yang lebih tepat dan akurat sebagai data dasar pencapaian sasaran produksi yang dirasa sangat penting.
Suseno menambahkan pemerintah juga akan terus mendukung penyediaan induk ikan hias unggul melalui UPT Ditjen Perikanan Budidaya dan Balai Riset, Badan Litbang KKP. Hal ini tentu saja menuntut pengintesifan perekayasaan teknologi budidaya ikan hias tawar dan laut, terutama untuk jenis-jenis ikan hias ekonomis dan berkualitas ekspor. (bsn-ai)